Wednesday, April 27, 2016

Dalam Diam...


"Ketika kamu memutuskan untuk mencintai dalam diam, maka kamu harus siap untuk menangis dalam tawa."

Setiap keputusan selalu memiliki konsekuensinya sendiri. Seperti kata pepatah, berani mencintai berarti harus berani untuk merasakan sakit. Dan jika akhirnya kamu memutuskan untuk mencintai dalam diam-mu, maka jangan salahkan siapa-siapa jika pada akhirnya kamu harus menyembunyikan tangis dalam tawamu.

Menurut orang terdahulu, mencintai tidak harus memiliki. Tapi apakah kamu yakin dengan konsep itu? Jika kamu benar-benar mencintai seseorang maka kamu akan selalu ingin bersama orang tersebut. Konsep posesif berlaku dalam Cinta. Dan jika Cintamu tidak sebesar itu sampai kamu memperjuangkannya, maka coba tanyakan hatimu lagi, Apakah itu cinta atau hanya bayangan semu hatimu.

Cinta, kata yang absurd dan butuh hati untuk memahaminya karena logika tidak akan berjalan beriringan dengan cinta. Bagaikan air dan minyak. Tapi, hidup bukan melulu tentang cinta karena kamu tidak akan bisa hidup hanya dengan cinta.

Pada akhirnya, kamu sendiri yang memutuskan untuk mencintai dalam diam dan menikmati luka yang menyayat hatimu dalam tawa semu atau menjadi pemberani yang memperjuangkan cintamu meski pada akhirnya berujung pada kegagalan dan tangisan. Sama-sama terluka namun memiliki makna yang berbeda.

Hidup ini pilihan dan kamu sendiri yang menentukan jalanmu.

Selamat Malam


*ps : gak tahu kenapa, tiba2 otak merangkum kata2 ini. *

-hoshiora-
27.04.16
Continue reading Dalam Diam...