Monday, October 13, 2014

Fungsi-fungsi Komponen pada Arsitektur DBMS Terdistribusi

1. Sistem Client/Server 

a. Communication Software
Communication Software Digunakan untuk pertukaran informasi.

b. Semantic Data Controller
Semantic data controller bertugas dalam memastikan user yang berhak melakukan operasi yang benar dalam basis data dan juga kontribusi kepada pemeliharaan integrasi basis data.

c. Query Optimizer
Query optimizer merupakan suatu proses transformasi query yang dibuat mengoptimalisasi query yang diakses sehingga menjadi lebih efisien

d. Transaction Manager
Berfungsi sebagai penjamin bahwa basis data berada dalam keadaan konsisten (correct), memberitahukan kegagalan sistem dan kesalahan transaksi.

e. Recovery Manager
Recovery manager bertanggungjawab atas atomicity dan durability. Jika kesalahan terjadi antara penulisan ke buffer dan mengirimkan buffer database ke penyimpanan sekunder maka recovery manager harus menetapkan status dari transaksi yang melakukan penulisan pada saat terjadi kerusakan.
Jika transaksi dinyatakan commit, maka untuk memastikan durability, recovery manager harus melakukan redo (roll forward) terhadap perubahan transaksi. Jika transaksi belum committed pada saat terjadi kerusakan, recovery manager harus melakukan undo (rollback) segala akibat dari transaksi tersebut untuk menjamin atomicity transaksi.
Jika hanya terdapat satu transaksi yang tidak diselesaikan, maka mengacu ke partial undo. Sedangkan jika seluruh transaksi tidak terselesaikan maka mengacu ke- global undo.

f. Runtime Support Processor
Melakukan maintenance main memory buffer dana kses data.


2. Sistem Terdistribusi Peer-to-Peer

a. User Interface Handler
Menerjemahkan perintah user dan menampilkan data ke user.

b. Semantic Data Controller
Semantic data controller bertugas dalam memastikan bahwa user yang berhak melakukan operasi yang benar dalam basis data, serta kontribusi kepada pemeliharaan integrasi basis data.

c. Global Query Optimizer
Menemukan cara paling efektif untuk mengakses data yang diperlukan kemudian memberikannya ke user dan juga berfungsi mengawasi eksekusi query dan perubahan query jika diperlukan. Peneremah global query ke local query.

d. Global Execution Monitor
Mengkoordinasikan seluruh eksekusi untuk mendistribusikan data.

e. Local Query Processor
Memverifikasi apakah program atau query yang ditulis oleh user sesuai aturan DDL dan DML. Juga bertugas sebagai Access Path Selector.

f. Local Recovery Manager
Menjaga konsistensi database local ketika terjadi kegagalan.

g. Runtime Support Processor
Melakukan maintenance main memory buffer dan akses data.

3. Arsitektur MDBS


a. User Interface
Menyediakan fasilitas untuk memudahkan user dalam mengakses dan mengelola data dimana interface dibuat dengan menyesuaikan kebutuhan user terhadap database.

b. Query Processor
Memverifikasi apakah program atau query yang ditulis oleh user sesuai aturan DDL dan DML.

c. Query Optimizer
Menemukan cara paling efektif untuk mengakses data yang diperlukan kemudian memberikannya ke user dan juga berfungsi mengawasi eksekusi query dan perubahan query jika diperlukan.

d. Transaction Manager
Berfungsi sebagai penjamin bahwa basis data berada dalam keadaan konsisten (correct), memberitahukan kegagalan sistem dan kesalahan transaksi.

e. Scheduler
Scheduler/penjadwalan berfungsi untuk memaksimalkan mekanisme yang menjamin database terupdate dengan benar tanpa adanya gangguan dari lokasi yang lain pada saat proses transaksi secara bersamaan berlangsung sehingga kesatuan data dapat terjamin. f. Recovery Manager
Recovery manager bertanggung jawab atas atomicity dan durability. Jika kesalahan terjadi antara penulisan ke buffer dan mengirimkan buffer database ke penyimpanan sekunder maka recovery manager harus menetapkan status dari transaksi yang melakukan penulisan pada saat terjadi kerusakan.
Jika transaksi dinyatakan commit, maka untuk memastikan durability, recovery manager harus melakukan redo (roll for ward) terhadap perubahan transaksi. Jika transaksi belum committed pada saat terjadi kerusakan, recovery manager harus melakukan undo (roll back) segala akibat dari transaksi tersebut untuk menjamin atomicity transaksi. < br /> Jika hanya terdapat satu transaksi yang tidak diselesaikan, maka mengacu ke partial undo. Sedangkan jika seluruh transaksi tidak terselesaikan maka mengacu ke- global undo.

g. Runtime Support Processor

Melakukan maintenance main memory buffer dan akses data.
Continue reading Fungsi-fungsi Komponen pada Arsitektur DBMS Terdistribusi